![]() |
Keterangan Gambar: Muhammad Fajar Hasan (Wakil Ketua Bappilu DPD 1 PDIP Sultra dan Bakal Calon Bupati Mubar 2024) |
MUNA BARAT, SULTRAPOS.ID -Merespons dinamika pilkada Muna Barat, Sulawesi Tenggara, pada bulan November nanti, Muhammad Fajar Hasan Wakil Ketua Bappilu DPD I PDIP Provinsi Sultra masih menunggu perintah atau penugasan dari partai.
Hal ini diungkapkan langsung Fajar Hasan, Sabtu (02/03/2024).
"Sebagai kader, selalu siap dan sa’mina wa atho’na jika partai memberi perintah untuk maju sebagai calon Bupati Muna Barat dari PDIP," Ujarnya.
Menurut Pengurus Pusat Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) ini, jika ada aspirasi yang mengalir dari masyarakat Muna Barat, yang menghendaki agar dirinya maju sebagai calon Bupati Mubar.
"Saya menghormati dan menyambut baik aspirasi dimaksud, dengan mempersiapkan diri sembari menunggu perintah partai. Saya juga perlu meminta pendapat kader dan struktur partai, khususnya teman-teman DPC PDIP Mubar. Mereka adalah para genuine lokal yang mengabdi dan membesarkan partai,"jelasnya.
Lanjut, atas kinerja jajaran PDIP Mubar, sehingga perolehan suara partai pada pilcaleg ini mencapai target yakni 5 kursi di DPRD Mubar, karenanya bisa mengusung calon kepala daerah walau tanpa koalisi. "Atas prestasi yang sangat membanggakan tersebut, kami di DPD I PDIP Sultra mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran PDIP Mubar. Salam hormat untuk teman-teman di PDIP Mubar," tuturnya.
Wakil Bendahara Umum ICMI Pusat ini pun menyampaikan bahwa untuk maju sebagai calon kepala daerah harus memenuhi syarat indikator primer dan sekunder. Syarat primer misalnya tentang kesiapan gagasan atau visi calon kepala daerah, apa motivasinya ketika maju sebagai calon kepala daerah, apakah visinya realible dan sesuai dengan kebutuhan daerah. Berikutnya, harus memenuhi syarat indikator sekunder diantaranya modal sosial, modal kultural, modal politik dan logistik.
"Jadi, memang tidak mudah untuk maju sebagai calon kepala daerah, persiapan dan tantangannya besar. Dari daftar indikator tersebut, rasa-rasanya, Saya tidak ada masalah. Jika partai memerintahkan dan warga Mubar menghendaki, Bismillah kita maju sebagai calon Bupati Muna Barat,"ucapnya.
Selain itu, Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Universitas Halu Oleo tersebut, menegaskan bahwa pembangunan Muna Barat saat ini, makin maju dan kompetitif. Pemimpin-pemimpin terdahulu telah berkarya membangun Mubar, kita tinggal melanjutkan dan tidak boleh melupakan jasa-jasa mereka.
"Kedepannya, secara prinsip pembangunan di Mubar, harus diletakan atau dikonstruksi dalam frame cita-cita pemekaran. Merefleksi kembali tujuan para perintis dan pejuang DOB Mubar sehingga pisah dari Muna induk. Ini yang harus digali kembali dan menjadi nafas dalam tata kelola pemerintahan. Pembangunan Mubar harus dikembalikan sesuai dengan cita-cita filosofis pemekaran, salah satunya adalah Mubar harus mandiri, berjaya dan berdiri di atas kaki sendiri, misalnya sumber daya manusia Mubar harus berdaya dan menjadi tuan rumah di Mubar, di semua sektor. Sekali lagi, kita tidak boleh mengkhianati cita-cita pemekaran," uraianya dengan jelas.
Lebib lanjut, Fajar penerima Award Kendari Pos Tahun 2023 kategori Pengusaha Muda inspiratif tersebut, menjelaskan secara detail bahwa Kabupaten Mubar harus dibangun dengan kearifan lokal, dalam dimensi sosio-budaya-dan developmentalisme pro rakyat, berdasarkan karakter daerah. Semua pihak harus terlibat dalam pembangunan, pemerintah berkolaborasi dengan warga. Kepentingan rakyat harus di atas segalanya.
Pemerintahan yang mekanistik atau robotik sudah tidak relevan lagi yang mensyaratkan segala sesuatunya harus sesuai selera pemerintah.
"Di era ini, kebijakan pembangunan harus sesuai selera rakyat dan kebutuhan rakyat. Pemerintahan harus makin partisipatif. Rakyat harus menjadi perencana dalam pembangunan, pemerintah tinggal mengotorisasi dalam bentuk kebijakan. Kita ingin mewujudkan Daulat Rakyat, bukan Daulat Tuanku, di Mubar,"tutupnya.
Laporan: Elen Vanzila
0 Komentar