![]() |
Dekan Fisip UHO, Prof. Eka Suaib |
MUNA BARAT, SULTRAPOS.ID - Bakal calon Bupati Muna Barat, La Ode Darwin sekaligus Ketua KONI Muna Barat, hari Selasa, 30 April 2024 akan mengelar acara syukuran "Kahawotino Lambu" (Memasuki Rumah Baru) di Desa Maperaha Kecamatan Sawerigadi.
Undangan acara syukuran La Ode Darwin menjadi bahan polemik dan didiskusikan masyarakat Muna Barat.
Dekan Fisip UHO, Prof. Eka Suaib saat diwawancarai melalui whatsappnya, Minggu (28/04/2024).
Prof. Eka Suaib, menilai bahwa posisi La Ode Darwin sebagai kandidat pontesial di Muna Barat mencoba memanfaatkan mesin birokrasi untuk kepentingan kontestasi nanti.
"Dari Aspek hukum, La Ode Darwin belum menjadi pasangan calon yang ditetapkan KPU. Dan Bawaslu belum bisa bertindak, apalagi KPU," ucapnya.
Lanjut kata Prof. Eka Suaib, dari aspek motif awal, tentu ini bisa menganggu netralitas ASN. "Karena itu, yang perlu dijaga yakni birokrasi perlu menjaga jarak dengan kekuatan politik yang ada. Menjaga silahturahmi adalah penting, tetapi diharapkan saat mengambil kebijakan bersikap adil, tidak bisa, bebas intervensi, bebas dari konflik kepentingan dan tidak berpihak pada siapapun," tuturnya.
Selain itu, ia menilai jika semua kandidat pontesial cenderung untuk memanfaatkan mesin birokrasi. "Motif politisi seperti itu, sama juga kandidat pontesial lain cenderung untuk memanfaatkan mesin birokrasi. Hanya ada " Terbuka" ada yang "tertutup," ucapnya.
Sementara itu, pemuda Tiworo, Aux mengatakan bahwa surat atau undangan adalah wadah komunikasi, soal jenis surat dan undangan menyangkut kegiatan pribadi atau lembaga, dapat dijelaskan dalam isi surat dan undangan tersebut.
"Soal penerima surat mau diundang sesuai nama atau jabatan yang melekat pada dirinya, saya kira sah dan lebih terhormat," tuturnya.
Aux menegaskan bahwa kegiatan halal bi halal tersebut, diselenggarakan diwilayah Muna Barat, inklud didalamnya wilayah pemerintahan ASN Muna Barat. "Artinya secara kelembagaan tidak menjadi soal kalau setiap instansi diundang secara kelembagaan. Kembali ke niat saja kune, kegiatan tasyakuran dan halal bi halal itu baik. Soal mau diundang secara kelembagaan atau pribadi tidak perlu di polemikkan," tegasnya.
Hal berbeda dengan Tokoh Pemuda Tiworo Raya yakni Husen. Dirinya menilai dan menganggap bahwa undangan kegiatan tesebut tidak etis karena undangan tersebut hanya bisa dilakukan oleh Bupati dan Sekda kepada semua SKPD di Muna Barat. "Darwin itu jabatannya apa, sehingga mengundang seluruh Kepala Dinas, ASN dan Kepala Desa di Muna Barat. Dan seolah-olah semua SKPD itu wajib hadiri undangan tersebut. Apa kapasitasnya Darwin. Tidak etislah menurut saya, dan para SKPD harus tahu dan paham jika momen ini adalah moment menjelang Pilkada bulan 11 nanti," ujarnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, jika acara dengan melibatkan seluruh SKPD Muna Barat merupakan satu kepentingan politik Darwin menjelang Pilkada nanti. "Ini adalah kepentingan Darwin semata-mata. Mengejar popularitas dengan melibatkan seluruh SKPD Muna Barat hadir di acaranya," ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan Pemuda Lawa Raya, Tris Nambela. Dirinya menyampaikan bahwa ini persoalan etika karena kapasitas beliau hanya masyarakat biasa, tidak etis membuat surat edaran ditujukan kepada kadis dan pejabat eselon. "Sepengetahuan saya surat seperti itu hanya bisa dilakukan oleh pimpinan kepala daerah dan sekda dalam acara Pemerintah daerah," tuturnya.
Laporan: Elen Vanzila
0 Komentar