![]() |
Tokoh Pemuda/Aktivis Pemuda Muna Barat, Elen Vanzila |
MUNA BARAT, SULTRAPOS.ID - Salah satu aktivis Kabupaten Muna Barat, Elen Vanzila menyoroti pernyataan Ketua DPC Demokrat Agung Darma yang mengajak masyarakat memenangkan pasangan La Ode Darwin - Ali Basa di Pilkada Muna Barat.
Tokoh Pemuda sekaligus aktivis Pemuda, Elen Vanzila menyampaikan bahwa argumen untuk memilih pasangan calon demi alasan penghematan anggaran daerah sebesar Rp 44 miliar merupakan simplifikasi yang tidak mencerminkan esensi demokrasi yang sesungguhnya.
Lanjut, Ia pun menegaskan bahwa hak masyarakat untuk memilih atau bahkan tidak memilih merupakan prinsip dasar demokrasi.
"Jika kotak kosong yang menang, itu adalah bagian dari suara demokratis masyarakat yang menginginkan perubahan," tegas Exs Ketua Komisariat GMNI FIB UHO, Sabtu (14/09/2024).
Dikatakannya, pemerintah pusat akan tetap memastikan mekanisme pembangunan daerah berjalan baik meskipun tanpa bupati definitif. Kendati demikian terkait argumen penghematan anggaran, ia menekankan bahwa anggaran Pilkada sebesar Rp 44 miliar merupakan investasi demokrasi, bukan sekadar biaya.
"Kita tidak boleh mengorbankan prinsip-prinsip demokrasi hanya karena alasan anggaran. Dan kemenangan kotak kosong merupakan sinyal ketidakpuasan masyarakat terhadap calon yang diajukan," tuturnya.
Perlu diketahui kata Elen, bahwa visi dan misi pasangan calon tidak selalu menjadi jaminan adanya perubahan yang nyata.
"Kualitas kepemimpinan lebih penting daripada sekadar menang atau tidaknya calon. Pemerintahan yang baik bergantung pada sistem yang transparan dan akuntabel, bukan pada individu tertentu," ujarnya.
Lanjut, dalam pandangannya, masyarakat harus bebas memilih tanpa tekanan. Pemilihan kotak kosong, adalah bentuk sah dari aspirasi masyarakat yang ingin menyampaikan pesan kepada pemimpin dan partai politik.
"Dengan menyerukan agar masyarakat Muna Barat dapat menjalankan hak pilihnya secara bebas, dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi," tutupnya.
Laporan: LM. Sacriel
0 Komentar