Breaking News

Dosen FHIL UHO Latih Masyarakat Gunung Jati Budidaya Kelor Organik



Pose bersama usai kegiatan PKM Budidaya Kelor di Kelurahan Gunung Jati. FOTO: Ist

SULTRAPOS.ID, KENDARI - Kelor adalah tanaman yang mudah tumbuh, berumur panjang, berbunga sepanjang tahun dan tahan kondisi panas ekstrim. Tanaman ini berasal dari daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan. 

Kelor dengan nama latin Moringa Oleifera adalah jenis tumbuhan yang dijuluki sebagai “The Miracle Tree” atau pohon ajaib. Hal ini disebabkan karena walaupun kecil tetapi memliki kandungan manfaat yang luar biasa. Kelor umum digunakan sebagai bahan makanan dan obat tradisional. Selain itu, biji kelor juga dapat digunakan sebagai penjernih air skala kecil. 

Besarnya manfaat kelor ternyata tidak sejalan dengan upaya perbanyakannya. Kelor dengan sejuta manfaat biasanya dibudidayakan dengan cara menanam batangnya dan belum bisa dipastikan tumbuh. Sementara permintaan kelor sekarang cukup besar bukan hanya untuk konsumsi saja. 

Oleh sebab itu, Dosen dari Jurusan Kehutanan FHIL UHO melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) pada Warga RT 03 Kelurahan Gunung Jati sebagai wujud kepedulian terhadap budidaya kelor. 

Tim Pengabdian yang di ketuai oleh Dr. Basrudin itu memberikan gambaran tentang cara perbanyakan/budidaya kelor melalui metode generatif dengan biji. 

Hal ini belum banyak diketahui masyarakat sebab seringnya memanen kelor ketika muda tanpa menunggu waktu berbuah. Budidaya generatif dimaksudkan untuk memacu keberhasilan pertumbuhan sehingga kebutuhan akan kelor dapat ditingkatkan manfaatnya.

Selain mengajarkan bagaimana budidaya kelor secara generatif, Dr. Basrudin juga berbagi tips pada warga Gunung Jati bagaimana cara memasak kelor yang benar sehingga manfaat dapat dirasakan secara optimal. 

"Kandungan berbagai nutrisi di dalamnya, kelor dapat memberikan manfaat diantaranya mengontrol berat badan, menurunkan kadar gula darah, mempercepat penyembuhan luka, menyuburkan rambut dan mencegah serangan jantung," ungkap Basrudin belum lama ini.

Harapan dari kegiatan pengabdian yang dihadiri Ketua RT, tokoh adat dan toko masyarakat pada Minggu 17 November 2024 itu adalah terbentuknya Kelompok Tani yang siap untuk membudidayakan kelor sehingga kebutuhan yang besar akan bahan baku produk berbasis kelor untuk industri dapat terpenuhi.

Laporan: Abas

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Media Online sultrapos.id