KENDARI, SULTRAPOS.ID - Polemik penambahan gerai Indomaret di Kota Kendari kembali menuai Sorotan. Pasalnya, sejumlah titik lokasi yang menjadi kebijakan pemerintah Kota Kendari bakal menerbitkan izin pendirian indomaret, salah satunya adalah Kecamatan Abeli.
Menanggapi itu, Sejumlah mahasiswa dan masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat Serikat UMKM Kota Kendarai menggelar aksi sabotase dengan tuntutan menolak keras pendirian gerai Indomaret di Kecamatan Abeli.
Farid Fagi Maladi, Koordinator Lapangan, mengatakan bahwa pihaknya akan terus memastikan pembangunan gerai Indomaret di Kecamatan Abeli tidak boleh dilanjutkan. Ia menilai, pihaknya akan mengambil langkah sendiri secara kelembagaan untuk menghentikan proses pembangunan gerai indomaret di Kecamatan Abeli.
“Langkah ini akan terus kita lakukan secara berkala, sebab menurut kami tidak ada lagi wadah pemerintah yang bisa kita harapkan. Semuanya tumpul”, Ucap sapaan Farid itu saat ditemui didepan Gerai Indomaret yang saat ini sedang dibangun,"ujar Farid, Rabu (20/11/2024).
Salah serorang Warga Kecamatan Abeli, Muhammad Nur Haldin, yang juga merupakan pelaku UMKM, membeberkan bahwa pihaknya sangat cemas terhadap pembangunan gerai Indomaret di Kecamatan Abeli. Ia menyebut, hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar bulan oktober lalu bersama DPRD Kota Kendari seolah tidak bernilai apa-apa.
“Kesepakatan yang terbangun usai RDP bulan lalu saya anggap tidak ada gunanya. Kita sudah sepakat bahwa proses pembangunan indomaret di pending dulu, tapi hari ini faktanya mereka masih terus membangun. Lebih baik kita hentikan sendiri saja”, kesalnya.
Sementara itu, pihaknya juga menegaskan bahwa masuknya Indomaret di Kecamatan Abeli sejak awal menuai penolakan oleh warga. Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan juga dinilai tidak mampu menengahi adanya persoalan tersebut. Hal ini tentu menjadi ancaman nyata bagi para pelaku UMKM dan Pedagang kios skali kecil.
Untuk itu, mereka menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau proses pembangunan Indomaret di Kecamatan Abeli.
“Kami pastikan komitmen sesuai hasil RDP, artinya pendirian indomaret di Kecamatan Abeli di pending dulu. Jadi kami pantau setiap hari, kalau mereka kerja lagi, maka kami tidak segan-segan untuk mengenghentikan”, pungkasnya.
Laporan: AYT
0 Komentar