![]() |
Bupati Muna Barat Disaat Membuka Turnament Bola Voli |
MUNA BARAT, SULTRAPOS.ID — Lonjakan harga beras yang menyentuh angka Rp800 ribu per sak mulai menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Tak tinggal diam, Pemerintah Kabupaten Muna Barat langsung mengambil langkah cepat dan konkret dengan menyalurkan bantuan 348 ton lebih beras atau 348.560 kg beras gratis kepada 17.428 ribu kepala keluarga (KK) di seluruh wilayah kabupaten.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk kehadiran nyata pemerintah di tengah gejolak harga kebutuhan pokok yang terus melambung.
Bupati: Pemerintah Hadir Saat Rakyat Butuh
Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar bantuan, tetapi bentuk tanggung jawab moral pemerintah kepada rakyatnya.
“Kami tidak ingin masyarakat terbebani di tengah lonjakan harga pangan. Pemerintah harus hadir, bukan hanya melihat,” ujar Bupati Darwin, Minggu (20/7/2025).
Menurutnya, beras merupakan kebutuhan paling mendasar dalam kehidupan masyarakat. Karena itu, memastikan ketersediaannya menjadi prioritas utama pemerintah.
Setiap KK Terima 20 Kilogram Beras
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Muna Barat, Muhammad Subali Daimani, menjelaskan bahwa bantuan beras disalurkan secara bertahap mulai tanggal 17 hingga 22 Juli 2025. Masing-masing KK akan menerima 20 kilogram beras, 17.428 KK di kali 20 kg = 348. 560 kg atau 348 ton 560 kg.
yang diharapkan cukup untuk kebutuhan selama dua bulan.
“Kami telah menyiapkan data by name by address untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Semua proses dilakukan transparan,” jelas Subali.
Tiga Jurus Pemkab Lawan Kenaikan Harga Pangan
Selain bantuan beras gratis, Pemkab Muna Barat juga menyiapkan tiga strategi utama untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di daerah:
1. Penyaluran 348 ton beras gratis kepada masyarakat terdampak.
2. Distribusi beras subsidi melalui rumah pangan, outlet, dan kios resmi yang telah mendapatkan surat rekomendasi dari Dinas Ketahanan Pangan. Surat ini mulai bisa diambil sejak 21 Juli 2025.
3. Gerakan Pangan Murah (GPM) yang akan digelar jika gejolak harga masih berlanjut. Namun, jika harga mulai stabil, program ini akan disesuaikan.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya menyeluruh Pemkab dalam menjaga daya beli masyarakat dan menjamin akses terhadap bahan pangan dengan harga terjangkau.
Respons Masyarakat: "Terima Kasih, Pemerintah Tidak Lupa Kami"
Bantuan ini disambut hangat oleh warga. Salah satu penerima, Ibu Murni (47), warga Kecamatan Tiworo Tengah, mengaku sangat terbantu dengan bantuan beras yang diterimanya.
“Harga beras mahal sekali sekarang. Dapat bantuan ini, saya merasa sangat terbantu. Terima kasih Pak Bupati, pemerintah tidak lupa kami,” tuturnya haru.
Reporter: Sry Wahyuni
0 Komentar