Breaking News

Cahaya Harapan dari Kepulauan: Warga Sambut Program Listrik Bupati Muna Barat

 

sultrapos.id

MUNA BARAT, SULTRAPOS.ID – Senyum bahagia terpancar dari wajah warga kepulauan saat mendengar kabar bahwa Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, akan menghadirkan listrik di desa-desa mereka. Kabar ini ibarat cahaya baru yang telah lama ditunggu, setelah sekian tahun masyarakat hidup dalam gelap tanpa penerangan memadai.

Kepala Desa Kangkunawe, H. Balhudin, tak kuasa menyembunyikan rasa harunya. Ia menyebut kehadiran listrik adalah mimpi yang kini perlahan menjadi nyata.

"Sejak Muna Barat menjadi daerah otonom, listrik tidak pernah menyentuh desa-desa kepulauan. Kalau sekarang Pak Bupati berkomitmen menghadirkannya, ini sungguh luar biasa. Masyarakat pasti sangat senang karena listrik adalah sesuatu yang mereka tunggu-tunggu sejak dulu," ujarnya, Kamis (04/09/2025).

Bagi masyarakat nelayan, listrik bukan sekadar penerangan. Balhudin menuturkan, keberadaannya akan menggerakkan roda ekonomi desa.

"Selama ini nelayan membeli es jauh ke Bombana untuk menyimpan hasil tangkapan. Dengan listrik, mereka bisa membuat sendiri di desa. Jadi, listrik yang menyala di kepulauan ini juga akan membuat nama Bupati Darwin terus menyala di hati masyarakat," ungkapnya penuh semangat.

Kepala Desa Pasi Padangan, Samsur, juga menyambut penuh sukacita. Menurutnya, listrik akan mengubah wajah desa dan menghadirkan kehidupan baru di malam hari.

"Ini program yang benar-benar kami tunggu. Tidak ada lagi malam gelap, karena akan ada cahaya di rumah-rumah kami. Terima kasih Pak Bupati, semoga kita semua bisa bersama-sama mendukung program ini demi Muna Barat Liwu Mokesa," katanya.


11 Desa Masih Gelap, Listrik Jadi Prioritas

Meski begitu, realitas menunjukkan masih ada 11 desa di kepulauan Muna Barat yang hingga kini belum teraliri listrik. Pemerintah daerah menempatkan pembangunan jaringan listrik sebagai prioritas utama dalam RPJMD 2025–2029, dengan anggaran sekitar Rp 500 juta untuk 2.456 rumah tangga.

Pembangunan dilakukan bertahap:

2025: Desa Bero, Mandike, Santigi, dan Gala (428 rumah, 32 fasilitas umum).

2026: Desa Tasipi, Pasipadanga, dan Katela (503 rumah, 21 fasilitas umum).

2027: Desa Santiri, Tiga, Maginti, dan Kangkunawe (1.444 rumah, 31 fasilitas umum).

Tak hanya itu, Pemda Muna Barat juga bersinergi dengan UP2K untuk menghadirkan jaringan listrik tenaga surya (PLTS) di desa-desa terluar seperti Bero, Mandike, Santigi, dan Gala.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah kepada PLN, baik dari sisi perizinan, penyediaan lahan, hingga fasilitasi sosial di lapangan, diharapkan program ini berjalan tepat waktu dan memberi manfaat nyata.

Kini, warga kepulauan menanti dengan penuh harap. Bagi mereka, listrik bukan hanya soal cahaya yang menerangi malam, melainkan simbol hadirnya pembangunan, kemajuan, dan janji kesejahteraan yang akan mengubah wajah desa-desa di tepian laut Muna Barat. (Redaksi). 

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2022 - Media Online sultrapos.id