![]() |
| Kegiatan pelatihan pembuatan gula aren dan gula semut. FOTO: Ist |
SULTRAPOS.ID, KENDARI - Program pengabdian kepada masyarakat (PKM) Terintegrasi KKN Tematik UHO 2025 dengan tema Peningkatan Keterampilan Masyarakat Sekitar Kawasan Hutan dalam Pengelolaan Alam yang Berkelanjutan, menjadi salah satu materi bagi Dosen Universitas Halu Oleo (UHO) Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL) Dr. Nurnaningsih Hamzah dalam memberikan pelatihan pada masyarakat pembuatan gula aren dan gula semut di Kelurahan Tobimeita, Kecamatan Nambo, Kota Kendari, Sabtu (11/10/2025).
Menurut Nurnaningsih, pelatihan pembuatan gula aren sangat penting apalagi masyarakat sendiri yang membudidayakan tanaman aren. Mengingat, gula aren sangat banyak manfaatnya dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Sehingga, masyarakat perlu di bekali ilmu dan pengetahuan cara pembuatan gula aren.
Secara umum, kata Nurnaningsih, cara pembuatan gula aren di mulai dengan menyadap pohon aren untuk mendapatkannya air nira (cairan yang keluar), kemudian menyaring dan memasaknya dalam wajan hingga mengental dan berwarna coklat. Setelah itu, nira kental dituang dalam cetakan dan didiamkan hingga mengeras menjadi gula aren yang siap di bungkus dan di jual.
"Seperti itu proses pembuatan gula aren hingga benar-benar menghasilkan gula aren yang berkualitas dan di terima oleh semua masyarakat," ungkap Nurnaningsih.
![]() |
| Kegiatan masyarakat saat berada di pohon aren saat menyadap pohon aren. FOTO: Ist |
Kemudian, tambah Nurnaningsih, untuk gula semut nira (cairan yang keluar) dari pohon aren atau kelapa disadap, disaring, lalu di rebus hingga mengental dan mengering. Setelah dingin dan mulai mengeras, adonan di haluskan secara manual menggunakan batok kelapa hingga menjadi serbuk halus, lalu diayak untuk mendapatkan tekstur yang diinginkan.
"Gula semut sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Gula semut juga dapat meningkatkan nilai jual dan kualitas gula serta menghasilkan produk pengganti gula pasir yang lebih sehat dan praktis," ujar dia.
"Saya berharap dengan adanya pelatihan pembuatan gula aren dan gula semut, keterampilan masyarakat semakin bertambah, berkembang dan bisa mandiri untuk keberlangsungan kehidupan dimasa akan datang," harap Nurnaningsih mengakhiri.
Reporter: Abas




0 Komentar