![]() |
| Ratusan Petugas/Relawan SPPG Mengikuti Pelatihan |
MUNA BARAT, SULTRAPOS.ID — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Muna Barat terus memperkuat dukungan terhadap Program Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satunya melalui pelatihan ratusan penjamah pangan dari sembilan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang digelar di Balai Desa Marobea, Kecamatan Sawerigadi, Sabtu (13/12/2025).
Pelatihan ini difokuskan pada peningkatan kapasitas penjamah pangan agar mampu mengolah makanan yang aman, higienis, dan bergizi, khususnya bagi anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui sebagai sasaran utama program MBG.
Kepala Dinkes Muna Barat, La Ode Mahajaya, menegaskan pentingnya penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) secara ketat di setiap SPPG. Ia menekankan kebersihan diri penjamah pangan, ketersediaan fasilitas cuci tangan, pemilahan sampah tertutup, hingga kewajiban menggunakan masker dan menjaga kebersihan kuku.
“SOP harus diterapkan secara disiplin. Penjamah pangan wajib menjaga kebersihan diri agar makanan yang disajikan benar-benar aman dikonsumsi,” tegasnya.
Selain aspek higienitas, La Ode Mahajaya juga mengingatkan pentingnya penyajian menu dengan komposisi gizi seimbang sesuai pedoman Kementerian Kesehatan. Menu MBG harus mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral dengan porsi seimbang, bukan hanya mengandalkan satu jenis lauk.
Ia turut menyoroti pengelolaan bahan makanan agar tetap segar dan aman, serta menekankan pentingnya sterilitas total, mulai dari bahan baku, peralatan, hingga tenaga pengolah.
Sementara itu, Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (Hakli) Muna Barat, Ali Muharram, S.KM., M.Kes, memaparkan sejumlah persyaratan ketat bagi penjamah pangan. Di antaranya menjaga kebersihan diri, dilarang merokok saat bekerja, rutin mencuci tangan, dan mematuhi protokol kesehatan pangan.
Ali Muharram juga menyoroti kebersihan lingkungan SPPG serta kewajiban menyediakan tempat sampah terpisah untuk sampah basah dan kering. Ia mengingatkan potensi residu pestisida pada bahan pangan, khususnya sayuran dari pasar tradisional.
“Semua bahan pangan harus dicuci bersih sebelum diolah untuk menghilangkan residu berbahaya dan mencegah risiko keracunan,” ujarnya.
Koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) Muna Barat, Muhamad Nur Fajar Maga, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara BGN dan Dinas Kesehatan sebagai syarat pemenuhan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kegiatan juga mencakup pemeriksaan kualitas air, kesehatan penjamah, dan kelayakan makanan.
Ia menambahkan, Program MBG yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Program ini menciptakan lapangan kerja dan membuka peluang bagi petani lokal untuk menyalurkan hasil pertaniannya. Anggaran dari pusat yang masuk ke SPPG turut menggerakkan ekonomi daerah,” jelasnya.
Sekretaris Dinkes Muna Barat, Arif Ndaga, menekankan pentingnya sinergi antara SPPG dan Dinas Kesehatan dalam menyukseskan program MBG di daerah. “Kolaborasi dan komunikasi yang baik menjadi kunci keberhasilan program makan bergizi gratis di Muna Barat,” tegasnya.
Laporan: Sry Wahyuni



0 Komentar