![]() |
| Pembangunan Gedung Di SLB Swasta Alkhayriah Muna Barat |
MUNA BARAT, SULTRAPOS.ID – Pembangunan fasilitas Sekolah Luar Biasa (SLB) Swasta Alkhayriah Muna Barat yang dibiayai APBN dengan nilai lebih dari Rp2 miliar menyisakan tanda tanya besar. Proyek bernilai fantastis itu kini menjadi sorotan setelah kepala sekolah mengaku tidak mengetahui total anggaran pembangunan di sekolah yang ia pimpin.
Saat media meninjau lokasi pembangunan di Desa Lemboambo, Kecamatan Kusambi, progres proyek diperkirakan telah mencapai 70 persen. Namun di balik kemajuan pekerjaan, muncul kejanggalan terkait transparansi dan informasi anggaran.
Dikonfirmasi melalui WhatsApp, Minggu (07/12/2025), Kepala Sekolah SLB Alkhayriah, Nita Widi, secara mengejutkan menyampaikan ketidaktahuannya soal anggaran dan sumber pendanaan proyek.
“Saya juga tidak tau pak, tanya pengawas disana, saya masih diluar daerah,” ujarnya singkat.
Meski demikian, ia menjelaskan sejumlah fasilitas yang tengah dibangun menggunakan anggaran APBN 2025.
“Ruang Kelas 6, Uks, perpustakaan, Ruang Administrasi, Ruang Pembelajaran khusus Keterampilan, selasar dan Kantin,” ungkapnya.
Di tempat terpisah, Kepala KCD Muna Barat, La Ose, juga mengaku tidak terlibat dalam proses pembangunan. Ia menegaskan bahwa pengawasan proyek berada langsung di bawah pemerintah provinsi.
“Kami tidak terlibat jauh pada pembangunannya pak, kami hanya mengetahui jika ada pembangunan. Dan kami tidak mendapatkan laporan berapa jumlah anggaran pembangunan tersebut, karena pengawasnya langsung dari Provinsi pak,” jelasnya.
Meski tidak terlibat teknis, La Ose mengingatkan pihak pelaksana agar memastikan pekerjaan rampung sesuai jadwal.
“Saya hanya menekankan kepada mereka untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut tetap waktu karena itu harus selesai akhir bulan ini,” ucapnya.
![]() |
| Tim Kementrian Saat Melakukan Peninjauan Pembangunan. (Istimewa). |
Sementara itu, sorotan publik mulai menguat. Salah satu Pemuda Muna Barat, Aswan, mempertanyakan profesionalitas pimpinan sekolah yang tidak mengetahui detail anggaran bernilai miliaran rupiah.
“Dapat anggaran dari APBN 2 miliard lebih, tapi pimpinannya yakni kepala sekolahnya tidak tahu berapa nominal anggaran pembangunan di sekolahnya, ini kan lucu dan perlu dipertanyakan,” tegasnya.
Aswan juga mendesak adanya pemeriksaan ulang terhadap proyek tersebut, meski telah ditinjau oleh pihak kementerian dan pemprov.
“Biar sudah ditinjau oleh kementrian dan provinsi itu pekerjaan, pembangunan SLB Alkhayriah wajib dilakukan pemeriksaan ulang, apakah pekerjaan itu sesuai juknis di RAB karena anggarannya luar biasa 2 miliard lebih, ditambah kepala sekolah tidak tau sama sekali pembangunan yang ada, wajib diperiksa kembali,” tutupnya.




0 Komentar