MUNA BARAT, SULTRAPOS.ID - Presiden Jokowi akan mengunjungi Muna dan Muna Barat dalam rangka melihat langsung kondisi pelayanan publik dan pemerintahan di kedua daerah tersebut, diantaranya rumah sakit, kondisi pasar, jalan Inpres, dan gudang bulog. Guna memastikan, kebutuhan penunjang kesejahteraan masyarakat di Muna dan Muna Barat, serta memastikan program pro rakyat pemerinat pusat, apakah telah berjalan dengan baik di Muna dan Muna Barat. Terkhusus di Muna Barat, sebagai DOB yang usianya sekitar 10 tahun, apakah tujuan pemekaran sudah tercapai atau belum.
Laode Muhamad Wahyudin Ado, Direktur Eksekutif FH Connection, mengatakan kunjungan bapak Presiden Jokowi di tanah Muna Raya merupakan berkah bagi masyarakat Muna dan Muna Barat. Ini kunjungan pertama kali Presiden Jokowi ke tanah Muna.
"Jokowi adalah Presiden kedua yang pernah mengunjungi tanah Muna selama republik ini berdiri, sebelumnya Presiden Gusdur pernah ke Muna. Oleh karenanya, masyarakat Muna dan Mubar dapat memanfaatkan kunjungan Presiden Jokowi di tanah Muna, agar masyarakat menyampaikan apsirasi pembangunan kepada presiden, dan melepas kerinduan dengan pemimpinnya karena selama ini hanya melihat Presiden Jokowi melalui saluran televisi dan berita," ujar Wahyudin, Minggu (12/05/2024).
Lebih lanjut, dalam kunjungannya, Presiden Jokowi akan melihat langsung kondisi pelayanan publik dan pemerintahan di Muna Barat.
"Kiranya, Presiden Jokowi memberi atensi terhadap pembangunan di Muna Barat, dengan mengucurkan lagi anggaran yang lebih besar di Muna Barat agar bisa membenahi dan menyempurnakan akses pelayanan dasar masyarakat seperti jalan dan pelayanan kesehatan, serta peningkatan infrastruktur penjunjang ekonomi masyarakat seperti pasar dan UMKM," tuturnya.
Selanjutnya, mantan Ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo tersebut, berharap dengan hadirnya Presiden Jokowi di Mubar, agar Pemda Muna Barat dapat mengusulkan adanya Proyek Strategis Nasional di Muna Barat, misal pembangunan pelabuhan peti kemas di Tiworo Kepulauan untuk memudahkan jalur distribusi tol laut, dan menghadirkan investasi berskala besar di Muna Barat.
"FH Connection sebagai organisasi publik nirlaba, siap membantu dan bekerja sama dengan Pemda Mubar dalam mengakselerasi pembangunan di Muna Barat," ucapnya.
Salah satu tokoh pemuda pejuang pemekaran DOB Mubar ini pun mengatakan bahwa di sektor pertanian, perlu diusulkan pada daftar Proyek Strategis Nasional, agar Mubar bisa menjadi salah satu lumbung pangan nasional, karena memiliki potensi persawahan yang luas, sehingga Mubar bisa menopang kebutuhan beras nasional, bersama Kota Baubau, Kabupaten Konawe dan Kolaka Timur Sultra, serta Provinsi Sulsel.
"Selama ini beras Mubar hanya untuk memenuhi kebutuan warga Sultra saja, karena potensi persawahan belum dikembangkan secara serius,"tuturnya kembali.
Sementara itu, dihubungi di tempat terpisah, Ketua Dewan Pembina FH Connection, Muhamad Fajar Hasan menyampaikan di sektor perikanan dan kelautan.
"Muna Barat memiliki potensi perikanan air tawar dan laut yang sangat kaya. Selat Tiworo memiliki potensi perikanan melimpah, hanya selama ini belum tersentuh industri perikanan modern, sehingga manfaatnya belum meluas," jelasnya.
Menurut Fajar Hasan pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) tersebut, kata ia, harus ada Proyek Strategis Nasional di bidang perikanan dan kelautan di Muna Barat, karena potensi lautnya melimpah di Selat Tiworo.
"Selat Tiworo lokasinya sangat strategis sebagai konektivitas tol laut di Indonesia Timur, sehingga diperlukan pelabuhan perikanan di Muna Barat, interkoneksi dengan pelabuhan perikanan yang sudah ada di Indonesia Timur, diantaranya Bitung, dan Ambon. Selat Tiworo Mubar perlu diperjuangkan menjadi kawasan strategis nasional berupa kawasan terpadu industri perikanan dan pelayaran, guna mewujudkan visi maritim Presiden Jokowi," tutupnya.
Laporan : Elen Vanzila
0 Komentar