MUNA BARAT,SULTRAPOS.ID -Kabupaten Muna Barat, yang terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), kini menghadapi tantangan serius dalam mengendalikan inflasi. Ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar daerah, infrastruktur distribusi yang belum optimal, serta terbatasnya produksi pangan lokal menjadi faktor utama yang mempengaruhi stabilitas harga di daerah tersebut.
Tantangan ini semakin diperburuk oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik, serta dampak perubahan iklim yang berpengaruh pada sektor pertanian dan perikanan. Meskipun Sulawesi Tenggara secara umum menunjukkan tren penurunan inflasi, kewaspadaan terhadap potensi kenaikan harga pangan serta dampak faktor eksternal tetap diperlukan.
Pj Bupati Muna Barat, La Ode Butolo, mengungkapkan bahwa inflasi year-on-year pada Agustus 2024 tercatat sebesar 1,62%, dengan deflasi month-to-month sebesar 0,27%. Analisis mendalam menggunakan metode ASTRID menunjukkan dua isu strategis utama, yaitu keterbatasan produksi pangan lokal dan infrastruktur distribusi yang belum optimal, yang berdampak signifikan terhadap stabilitas harga dan aksesibilitas pangan. Oleh karena itu, kedua isu ini menjadi fokus utama dalam program perubahan yang akan dilaksanakan.
"Untuk mengatasi tantangan inflasi ini, kami menginisiasi program inovatif 'Muna Barat SIAP' yang berfokus pada Stabilisasi Harga, Informasi Pasar yang Transparan, Akses Pangan yang Merata, dan Produksi Lokal yang Kuat. Program ini dirancang untuk memperkuat produksi pangan lokal, meningkatkan efisiensi distribusi, serta menciptakan transparansi informasi pasar," ungkap Butolo pada Senin (25/11/2024).
Program SIAP memiliki beberapa tujuan:
Jangka Pendek: Menstabilkan harga pangan pokok, meningkatkan transparansi informasi pasar, dan memastikan akses pangan yang merata.
Jangka Menengah: Memperkuat produksi pangan lokal, memperbaiki infrastruktur distribusi, serta memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Jangka Panjang: Mewujudkan Muna Barat yang mandiri dan sejahtera dengan kemandirian pangan, ekonomi yang kuat, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
"Program SIAP akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media. Pemerintah daerah melalui Rancangan Proyek Perubahan 'SIAP SULTRA' akan mendapatkan stabilitas ekonomi dan sosial, peningkatan kepercayaan publik, serta pencapaian target pembangunan. Masyarakat akan menikmati stabilitas harga, akses pangan yang lebih baik, dan peningkatan kesejahteraan. Akademisi dan pelaku usaha akan mendapatkan peluang untuk berkontribusi dan berkembang, sementara media berperan dalam edukasi dan pengawasan," tuturnya.
![]() |
Pj Bupati Muna Barat Saat Mengelar Rapat Bersama Seluruh OPD |
"Strategi mitigasi risiko akan disusun untuk mengantisipasi potensi kendala seperti resistensi terhadap perubahan, keterbatasan anggaran, fluktuasi harga komoditas, dan kendala teknis. Proyek perubahan SIAP Muna Barat merupakan langkah strategis untuk mengatasi tantangan inflasi dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dengan inovasi, kolaborasi, dan manajemen risiko yang baik, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi Kabupaten Muna Barat," pungkasnya.
Laporan: LM. Sacriel
0 Komentar